Air Terjun Si Piso Piso

/
0 Comments
Air Terjun Si Piso Piso
Air terjun, air yang jatuh dari permukaan yang tinggi ke bawah permukaan yang lebih rendah dengan debit yang besar maupun yang kecil, mungkin karena jatuh dengan bebas makanya di sebut air terjun. Tapi ini menurutku, untuk lebih jelas bisa cek ke KBBI :). Air Terjun yang aku mau cerita adalah Air Terjun Si Piso Piso. Terletak di Desa Tongging, kecamatan Merek, kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, jarak waktu 3 jam dari Kota Medan. Berada di tepi Danau Toba dengan ketinggian sekitar 800 m dari permukaan laut (dpl) dan di kelilingi oleh bukit yang hijau. Ketinggian air terjun ini sekitar 120 m dan di nobatkan menjadi salah satu air terjun tertinggi di Indonesia dan menjadi salah satu ikon wisata Sumatera Utara. Namanya sendiri berasal dari kata Piso yanga rtinya pisau. derasnya air yang berjatuhan di anggap seperti bilah-bilah pisau yang tajam.
Spot Foto Favorit saya


Aku mau cerita karena ini adalah destinasi wisata pertamaku, dan sampai sekarang aku sudah menuruni air terjun ini beberapa kali, dan jarang menolak bila di ajak lagi selagi aku bisa dan waktu ada aku pasti anterin orang kemari. Selain untuk olah raga naik turun tangga, bisa menikmati hempasan air yang jatuh. dan pasti basah walaupun kita tidak mandi di aliran sungainya. Perjalanan pertama ke sini adalah tahun 2007, saat itu aku turun bersama sepupu dan kakak. Menuruni anak tangga membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja. Oh iya tangga-tangganya sudah di buat jadi kita ikutin aja arah anak tangga, katanya ada 1000 anak tangga, cuma say aga pernah hitung. hehe Untuk mencapai lokasi jatuhnya air kita harus memanjat beberapa batu besar, dan di pastikan licin jadi harus hati-hati sekali. 


View Tongging 

Bareng anak Kantor
Tahun 2011 aku pergi lagi bersama anak kantor dan ternyata di bawah sudah ada jalan menuju jatuhnya air dan ada jembatan mini untuk menyebrangi sungai yang alirannya cukup deras. Wah sangat menyenangkan, memudahkan banget untuk menuju jatuhnya air terjun. Kunjungan berikutnya adalah September 2013, wah jalannya semakin bagus untuk mencapai jatuhnya air, ga perlu manjat-manjat batu lagi. Untuk perjalanan tahun 2013 aku bersama satu orang temen saja. Aku mencoba untuk menuruni tangga-tangga ini dengan menggunakan rok. Mungkin buat orang lain ini merupakan hal yang biasa tapi ada juga yang menganggap aku salah kostum. Semuanya benar tapi aku pribadi hanya ingin mencoba. Ternyata berhasil hanya saja kalau pake rok langkah kita terbatas. Itu saja. Mencapai atas kembali hanya membutuhkan waktu sekitar setengah jam sampai satu jam tergantung kondisi fisik. Kita juga bisa menikmati pemandangan Desa Tongging dari atas, Tongging adalah salah satu pinggiran Danau Toba yang terkenal dengan ikan bakar serta sambal tuk tuk. Kalu ingin kesini hanya butuh 30 menit lagi jalan darat karena sudah ada di jalur yang sama. 


IkanBakar dan Sambel Tuk-tuk
Untuk menuju ke sini bisa menggunakan kendaraan pribadi atau sepeda motor. Nah, kalau kendaraan umum bila berangkat dari Medan bisa menggunakan bus  L 300 seperti BTN, PAS, Datra, Sampri dengan tujuan Merek biaya Rp.25.000/ orang . Dari Simpang Merek bisa naik becak motor dengan tarif  Rp.6000 seorangnya. Untuk menuju Tongging, naik betor dari simpang Merek di kenakan biaya Rp.30.000/orang, Rp. 50.000 untuk 2 orang. Dari Medan bisa juga naik bus jurusan Kabanjahe seperti Borneo atau Sutra tetapi dari Kabanjahe harus lanjut naik angkot Bintang karo menuju Merek dan lanjut naik betor, sedikit lebih ribet. 





You may also like

No comments: