Melihat Danau Toba dari Balige ( Bagian 2)

/
0 Comments
Minggu, 13 Oktober 2013, 05.15 WIB..... Bido bido bido bidooo.... suara sang minion lewat dan kemudian diam karena tombol answer ku pencet  "Siap buat hunting sunrise, Tien?"  Ah kapok, ini uda jam berapa???
Setengah ngantuk aku menjawab "Ya  Paul, ni mau beres-beres ya 10 menit". Berhubung dingin saya ga mandi ah, cuci muka dan sikat gigi aja, untungnya semua perlengkapan sudah di bereskan tadi malam. Dandan sikit dan dalam 10 menit siap berangkat ^^. Balikin kunci kamar dulu yahh...
"Sendiri aja Dek?" tanya si Bapak yang punya hotel. "Iya, Pak", sambil tersenyum dan kemudian pamit.




Huta Ginjang, salah satu tempat yang paling tepat untuk melihat matahari terbit. Setengah jam dari pusat kota Balige dengan naik motor. Busett dingin banget! Cuacanya mendung dan ga dapat penampakan sunrise. Tapi suguhan landscape Danau Toba indah sekali, betah ih lama-lama sambil minum coklat dan pisang goreng. Belum ada warung yang buka. Mengabadikan momen adalah sesuatu yang pasti. Bukit hijau, birunya danau, awan putih dan abu bercampur tersusun rapi menjadi sebuah panorama yang indah. Ajaib banget!! Oh iya yang harus di pahami, Danau Toba itu luas banget dan setiap sisinya ada desa dengan nama berbeda dan daya tarik yang berbeda-beda. Dan Balige adalah salah satu lokasi untuk memandang ke Danau Toba paling luas dari berbagai sisi. Huta Ginjang adalah salah satunya, dan beberapa daerah berikutnya akan saya jalani. hhohoho....


Huta Ginjang
Baru tahu ada pulau lain yang trrpisah juga dari tanah Sumatera, selain Pulau Samosir, yaitu Pulau Sibandang yang merupakan penghasil mangga udang yang enak banget. Orang tidak akan percaya kalau ini adalah pulau terpisah, karena dari sisi manapun Sibandang terlihat menyatu dengan daratan lainnya. Satu-satunya lokasi yang bisa melihat Pulau Sibandang secara utuh adalah objek wisata Sipinsur. Menyusuri jalanan aspal, di samping kiri dan kanan terlihat beberapa rumah penduduk dan ladang. Hahaha sepanjang jalan GPS juga, karena ternyata Paul juga baru pertama kemari. wkwkwkwk... jadi kita mencari bareng lah.

Sumringah ketika melihat gerbang penyambutan 'selamat datang ke objek wisata Sipinsur". Sekejap ingat lagu winter sonata karena melihat hutan pinus yang indah, rada ga nyambung euy. wkwkwk. Ada ayunan, pengen main, tapi lewat aja karena tujuan utama adalah melihat Pulau Sibandang secara utuh. Taraaaaaa ada ih pulaunya, kaya Pulau Sumatera mini hehe.... Daratan hijau berbukit yang di sekitarnya berwarna biru dan kemudian di kelilingi daratan lain. Indah :) Senengnya pagi -pagi begini mata udah di manjain dengan pemandangan. sampe lupa rasa lapar padahal belum sarapan lho :)

Akhirnya sarapan coklat, penolong utama dalam perjalanan yang selalu saya sediain di backpack. Lumayan laa. Sejujurnya tujuan utama saya ke Balige adalah Desa Bakara, Kota Balige dan Huta Ginjang. Tapi saya bertemu dengan orang tepat, untung deh di confirm di facebook (ini jadi bahan candaan selama perjalanan), Jadinya saya mendapat banyak spot untuk melihat berbagai pemandangan Danau Toba dari sisi yang berbeda-beda. Seluruh agenda perjalanan saya serahkan pada Paul, dan saya hanya menyebut apa yang ingin saya cari dan mau lihat. ^^


Kampung Muara adalah tujuan berikutnya. Menuju Sibandang bisa dengan naik kapal dari Kampung Muara ini. Kami ga ke kampungnya langsung, hanya sampai sebuah pondok untuk menikmati pemandangan Muara dari atas. Wah, ga kalah indah loo, mantap banget!! Sumpah speechless dan cuma bisa senyum-senyum sendiri. Tuhan, ini keren bange!!. Cuma ini yang sering saya ucapkan dalam hati. Susunan sawah, ladang, rumah-rumah kecil, danau yang biru serta perbukitan dan awan putih membentuk komposisi seperti sebuah lukisan landscape yang cantik apalagi di Muara harinya cerah, langitnya juga biru. Mana pisang goreng dan coklat panas???? Hadeuhhh..... 



Paul sang Guide 
Perjalanan ini di luar dugaan saya, amazing, awsome, keren, cantik sampai bingung kata apalagi yang harus di ungkapkan. Di sini saya coba untuk berdiskusi kembali dengan Paul tentang perjalanan selanjutnya mau kemana lagi. Sudah ga sabar rasanya :) Mata ini ingin di manja terus meneruss. Gubrak glinding glinding jatuh ke Kampung Muara tanpa lewat jalan waktu denger Paul bilang mungkin ga jadi ke Desa Bakkara. Karena dia harus anterin temennya ke Samosir besok hari. Saya mencoba tenang hehe, karena berpikir ada alasan untuk kembali, tapi di satu sisi koq berasa sayang banget. Plan A berangkat sendiri sewa angkot, Plan B beneran batal. wkwkwkw.... Karena saya ga boleh egois kan memaksakan diri. Intinya Bakara tunda dulu. Gunung Dolok Tolong, Tara Bunga dan Museum TB. Silalahi adalah tujuan berikutnya. Saatnya untuk berbalik ke kota. :) Aduh perjalanan ini sepertinya ga akan habis di tulis. Dan aku rasanya ga bisa mengungkapkan semua yang aku lihat dengan kata-kata saja.  Ini aja seharian banyak banget yang bisa di lihat. :) Hayoo pada ngiler ga sih? wkwkwkw....




You may also like

No comments: