Wening Mahira

"Chris, gimana kalau siang ini kita makan bubur pake ayam suir?"

"Bubur? Ahh ga pak, ga mauuu ihh. Kan ga lagi sakit. Duh, gimana nelannya ntar?" jawabku dengan muka datar.

"Enak lho, dan itu ada beras di belakang, sayang kalo ga habis", sahut Pak Yets.

Aku berpikir kembali, duh bubur, bukan ga suka benernya, cuma itu aku makannya kalo lagi ga enak badan atau sedang ingin sekali. 

"Ok Pak, saya mau asal pake kentang dan wortel yak, hehehe...."

Itu cerita awal gimana pada akhirnya siang ini kita makan bubur di kantor. Karena ide dari yang lain akhirnya kita beli ayam lagi, bawang untuk digoreng dan daun bawang, ga lupa dong kerupuk dan kecap asin. Seperti biasa Pak Yets masakin buat kita. Ayam di goreng dan di suir.

Tepat jam 12.30 WIB, kita ke dapur untuk makan siang. Wuih ternyata karena sedikit kelalaian Mail, buburnya gosong dikit tapi ini bukan masalah besar. Masing-masing mengambil bubur kedalam piring masing-masing di tambah dengan topping yang udah di sediain. Aroma gosong juga ga hilang, tapi sepertinya kebersamaan yang ada di sini membuat sepiring bubur ini berasa enak sekali. Sepertinya ini bubur terenak yang pernah aku makan, yah walaupun bisa di bilang aku seperti menjilat ludah sendiri, tadinya kan nolak, eh sekarang malah nambah. Setiap orang di siang ini makan bubur 2 porsi, sembari makan sambil bercanda penuh riang. Apapun makanannya asal di makan dalam keadaaan riang pasti akan menjadi enak, seperi bubur siang ini, walau sedikit gosong tapi ini adalah bubur paling enak. Sederhana kan yah... ^^