Malang itu Dingin tapi Mengesankan ^0^

/
0 Comments
Pura Hindu di kaki Gunung Bromo
Dinginnnn..... Lompat lompat gerak gerak jalan kesana dan kemariii.... Aih masih aja dingin, Ini ceritanya lagi di Gunung Bromo. Gunung Bromo berasal dari kata Brahma (salah seorang Dewa agama Hindu). Bromo merupakan gunung api yang masih aktif dan terkenal sebagai icon wisata Jawa Timur. Aku pikir uda ga akan jadi kemari karena tadi sore sempat demam habis pulang dari kebun binatang. ternyata jadi juga dengan bantuan tolak angin dan memejamkan mata. 

Siang tadi di kebun binatang seharian, namanya Batu Secret Zoo yang ada gorilla raksasanya. Baru tau disini juga kalau filter kameraku pecah. Habis jatuh tadi di warung __" Kebun binatangnya bagus banget, rapi dan luas sekali. Sampe cape jalan muterinnya. Hewan-hewannya juga terawat dengan baik . Banyak ularnya, bikin merinding ih! Ada es potong juga, aku makan dua biar kaya iklan y****t atau iklan KB dua lebih baik. Harga tiket masuknya Rp.90.000 udah termasuk ke museum satwa, lumayan lah, ga mahal sebenarnya kalo udah tau dalamnya gimana. Bagusnya lagi pihak pengelola telah mengatur dengan rapi jalan-jalan yang harus kita lalui sehingga tak akan ada satu bagian pun yang terlewati. Boleh bermain gratis juga, tapi aku males karena takut ketinggian, efek umur kali ya, padahal dulu aku seneng banget main permainan yang memusingkan kepala. Nah koleksi binatang di sini cukup lengkap, mulai dr yang kecil sampai yang besar, ikan juga ada, burung, monyet, kelelawar, sampai tikus raksasa dan banyak karakter-karakter animasi seperti madagascar, spongebob square pants dan mario bross. Puas deh seharian di sini. Kebetulan aku suka binatang. Nah itu dulu ya tentang kebun binatangnya, kalau mau tahu lebih lanjut langsung main kemari ^O^                                                                               
Pemandangan dari Pananjakan fotonya Hamka :P
Teman-Teman Baru
Sesuai rencana jam satu pagi di jemput bapak yang punya jeep, dan kita berangkat ber enam ada empat cewe dan tiga cowo termasuk aku dan Hamka, satu cowo dari Jakarta, dua cewe dari Surabaya dan satu cewe lagi dari Makassar, maaf  ya aku lupa namanya cuma ingat asalnya aja. Harap di maklumi ingatanku tidak begitu baik bila menyangkut nama orang. Ngantuk benget tapi ga bisa tidur selama perjalanan karena jalannya tidak terlalu bersahabat, menyelam di kegelapan aku santai-santai aja, cuma keliatannya bapak supir sedikit repot karena berusaha keras untuk melewati jalanan, walaupun dia uda sering tapi tetep juga harus usaha buat aku nyaman. Semangat Bapak...Kita lewat jalan yang penuh dengan pasir.

Bareng Hamka
Jam 3 lewat 15 menit dini hari sampai ke penanjakan, tempat di mana orang dari berbagai belahan bumi berkumpul untuk menyaksikan matahari terbit. Minum teh dulu untuk menghangatkan badan, tapi ternyata perutku tak bersahabat saat aku sengaja pesan pop mi untuk di makan, tapi tidak tertelan. Sementara teman-teman masih duduk dan ngobrol aku kabur, ke penanjakan duluan. Sederhana, mau lihat bintang. Ga mau bagi-bagi jadi ga mau ajak-ajak.  :P   Wah bertaburan bintang ^0^  jadi ingat puncak Sibayak. Dinginnnnn, masih gemetar sih, cuma bintang-bintang nya banyak. Jaket udah bawa yg tebal, kupluk udah juga, sepatu udah juga masih aja dingin, sempat terpikir mau sewa jaket tapi ga jadi deh, karena dingin ini juga sebagian dari apa yang harus di nikmati hari ini. Kapan lagi bisa menikmati dingin sekitar 3 derajat celcius di ketinggian 2.770 m? Dingin tapi menyenangkan :)

Matahari Terbit fotonya hamka juga hehee
Matahari terbit lebih cepat di sini sekitar jam 4.30 dan tiba-tiba aja tempat yang tadi sepi menjadi sangat ramai, banyak fotografer yang mau foto matahari terbit. Aku juga dari duduk jadinya berdiri, di pananjakan disediakan kursi yang disusun bertingkat supaya bisa santai menikmati matahari terbit. Ga lucu aku duduk dan memandangi punggung atau pantat orang aja. Temen-temenku tadi udah berada di sampingku juga. Di belakang serta samping kiri dan kanan banyak turis asing.  Detik demi detik terlewati dan akhirnya langit mulai cerah, kabut tipis mulai hilang dan matahari perlahan memunculkan sinarnya tapi masih malu menunjukkan dirinya. Seperti membuat kejutan dia muncul, kalo ada suara mungkin bunyinya kaya gini "plop" hehehe... Kemudian terdengar suara tepuk tangan dan suara kagum dari orang-orang yang ada, senang karena akhirnya menyaksikan matahari terbit sempurna. Ah iya, ga semua orang bisa mendapat matahari terbit yang sempurna, dan aku sangat beruntung hari ini. Baru perama kali datang dan dapat melihat matahari terbit. Menikmati hamparan lautan pasir luas, serta megahnya Gunung Semeru adalah pemandangan yang tak terlupakan selain menikmati matahari terbit.

Tangga dan Kawah Gunung Bromo
Selanjutnya trekking pasir sekitar 20 menit dan kemudian menanjak ke kawah Gunung Bromo, kalau malas bisa naik kuda, aku lagi rajin jadi jalan kaki deh. Selesai trekking pasir ada 265 anak tangga yang harus kita naiki dan turuni kalo udah selesai liat kawah nantinya. Selagi jalan kita akan di mandikan dengan pasir oleh angin-angin yang bertiup di sekitar gunung, jadi jangan lupa bawa masker untuk melindungi hidung dan mulut. Aku bawa lomar tapi tetap aja aku merasa mengunyah pasir. Ini sebagian dari yang harus di nikmatin juga mungkin. Kawahnya bagus dan disini Gunung Bromo dihuni oleh masyarakat suku Tengger yang meyakini bahwa Gunung Bromo merupakan tempat dimana seorang pangeran mengorbankan hidup untuk keluarganya. Masyarakat di sini melakukan festival Yadnya Kasada atau Kasodo setahun sekali dengan mempersembahkan sayuran, ayam, dan uang yang dibuang ke dalam kawah gunung berapi untuk d ipersembahkan kepada dewa.

Selanjutnya kita menuju Pasir Berbisik, semoga nanti aku sampai ada bisikan. hehe... Daerah ini di sebut seperti itu karena di jadikan lokasi syuting film Pasir Berbisik, disini ada penjual cemilan dan ada 2 ekor anjing serta ada beberapa pengunjung lainnya. Kawasannya terdiri dari hamparan pasir yang luas di hiasi bukit-bukit hijau dan di warnai masih oleh badai pasir, keren... Anjingny agalak , tapiw aktu di foto narsis juga. senneg aku. Ga jauh dari sini ada bukit telletubies, saatnya berpeluka ... Bukitnya tersusun betimpa seperti bukit di film anak-anak teletubbies, hijau dan tetep ada bukit di sekitanrnya,, Di sini juga bisa naik kuda kalau mau tinggal di sewa aja. Sedikit terbebas dari badai pasir. Di sini manjat-manjat jeep biar bisa lihat dari ketinggian sama aja sebenarnya cuma bisa sekalian foto membuktikan aku pernah manjat di atas jeep. Awalnya ga niat mau manjat jeep, cuma di saranin sama bapak yang punya, "monggo neng kalau mau naik", kata si Bapak. 


Kita lewat jalur Tumpang ke Bromonya, jadi bisa mampir ke Coban Pelangi (coban=air terjun), trekking sejauh 1 km, ini kita trekking bertiga, aku, Hamka dan si abang yang dari Jakarta. Yang lain pada istirahat karena cape, hehe... Air terjunnya lebih kecil tapi bagus, di sini aku baru sadar kameraku sudah penuh dengan pasir berbisik __" Sepanjang jalan pulang di sebelah kiri dan kanan ada lahan pertanian, dengan kemiringan hampir 45 derajat tersusun rapi dan bagus sekali. Pemandangan yang indah. Kelar semuanya kita kembali ke Kota Malang, hari ini aku ga inap di rumah temen, aku memilih untuk nginap di luar, karena ada tempat yang ingin aku pergi dan cukup jauh dari rumahnya. Pamit dulu dan bilang maksih ga lupa, suapya nanti aksih kembali lagi. hehe


Iseng naik ke Jeep
Lelah ini membuatku ngantuk, jadinya habis mandi membersihkan diri dari pasir, aku pun pulas tidur. Sekitar pukul 6 sore keluar untuk mencari makan malam, makan sate kacang. Tujuan ku selanjutnya adalah Hotel Tugu, aku mau mencari lukisan seorang wanita yang bernama Oei Hui Lan, rambutnya panjang sampai hampir mata kaki. Minta izin dulu sama sekuriti hotel boleh masuk atau tidak, ternyata boleh dan beberapa dari ruangan ini ternyata di jadiin museum barang-barang milik keluarga Oei Hui Lan yang dulu ayahnya adalah saudagar kaya asal Semarang. Kata orang fotonya seram, dan aku bilang sih enggak, malah dia cantik sekali. Banyak barang dan foto serta patung-patung tua disini, cuma saat ini dilarang foto jadi cuma bisa di lihat saja. Besok itu aku udah harus kembali ke Medan, padahal masih banyak yang belum  kujalani di sini. Lain kali aku pasti balik lagi deh. Malam ini aku nongkrong di warung kopi, punya saudara temen satu kantorku Java Coffee Dancer namanya dekat dengan hotel tugu dan yeayy ada pancake coklat favoriku. Sambil ngobrol dan menghabiskan malam ceritanya. Penginapan tempat aku inap ada jam malamnya, sebelum jam 11 aku udah balik ke sana dan tidur karena besok pagi harus berangkat ke Surabaya.
Selamat malam dari Malang, 21 September 2013.  




You may also like

No comments: