Menemukan "Tangkahan" Surga Tersembunyi di Sumatera Utara ^0^ (Bagian 2)

/
0 Comments
Pagi hari yang cerah, syukurlah tidak hujan artinya hari ini semua aktivitas bisa di lakukan dengan lancar. Di awali secangkir teh dan roti sambil duduk santai menikmati pemandangan sungai. Ada gerombolan monyet menceburkan diri di sungai dan ada biawak yg sedang menyebrangi sungai. Tepat pukul 8 kita mulai melakukan trekking hutan. Untuk trekking hutan butuh sepatu, pakaian yg nyaman, celana bahan kain agar lebih ringan dan lotion anti serangga, air minum dan cemilan. Trekking hutan akan berlangsung selama 3 jam.

Trekking Hutan
Perjalanan trekking hutan diawali dengan menyebrangi sungai. Berjalan menyusuri hutan Tangkahan. Sepanjang perjalanan banyak di temui pohon-pohon besar dan tinggi. Udara nya sejuk, banyak terlihat kubangan babi hutan. Kadang-kadang terlihat tupai yang sedang manjat di pohon, monyet liar, bunga hutan, tumbuhan obat dan jejamuran. Setengah perjalanan beristirahat di aliran sungai kecil di tengah hutan, duduk bersantai sambil menikamti secangkir teh. Alat masak mini sudah di siapkan..
Narsis di mulut Gua bareng Bang Darwin
Setelah cukup beristirahat perjalanan di lanjutkan menyusuri hutan menuju pintu goa. Pintunya gak terlalu besar dan untuk masuk ke dalam harus membungkukkan badan. Sebelumnya memakai helm dan lampu kepala untuk penerangan. Di dalam gua sangat gelap karena tidak ada celah cahaya. Lantainya lembab, udara di dalam dingin. Di dalam kita dapat melihat kehidupan kelelawar secara alami. Selama 45 menit kami berjalan menyusuri goa, banyak lorong, tanpa pemandu akan sangat susah sekali untuk berhasil keluar dari goa. Akhirnya saya melihat celah cahaya dan ternyata itu adalah pintu keluar goa. Keluar dari goa yang terlihat adalah batu besar dan aliran sungai.

Asyik ^0^
Hutan masih Asri 
Waktunya bersantai, duduk manis di atas ban besar berwarna hitam. Mengikuti aliran sungai menuju ke CRU (Conservation Response Unit) untuk memandikan gajah serta menikmati pemandangan di sekitar pinggiran sungai. Di Tangkahan ada sekitar 8 ekor gajah. Gajah-gajah ini sudah di latih sebelumnya, mereka ramah terhadap manusia. Setiap gajah akan di ikuti oleh seorang pemandu gajah. Dalam satu hari gajah dimandikan 2 kali yaitu jam 8.30 di pagi hari dan jam jam 15.00 di sore hari. Trekking dengan gajah juga di jadwalkan 2 x dalam sehari yaitu jam 10 pagi dan jam 2 siang. Setiap hari Senin dan Kamis tidak ada jadwal kegiatan bersama gajah, karena gajah ini di ajak untuk melakukan patroli sungai.

Hamka teman dari Makasar
Wah saya di semprot air oleh gajahnya dan di cium sesudahnya sebagai permohonan maaf. Kulit gajahnya keras sekali, saya mencoba untuk menyikat badannya. Setelah puas bermain air  di sungai dengan gajah, kami di beri kesempatan untuk memberi makan gajah. Dengan semangat saya menyuapi gajah dengan pisang. Ada seekor anak gajah bernama Amel, lucu dan lasak sekali. Sekedar informasi anak gajah di anggap masih berbahaya karena suka sembarang dan belum bisa patuh dengan pelatihnya, sehingga pengunjung selalu di minta untuk lebih berhati-hati. Untuk kembali  ke penginapan kita melanjutkan tubbing sampai ke pinggiran sungai yang paling dekat dengan penginapan. Mungkin untuk selanjutnya kita akan datang kembali dan berpetualang kembali untuk mencari bunga rafflesia arnoldi dan gua air terjun. 3 hari 2 malam adalah pilihan yang tepat untuk menikmati kawasan Wisata Tangkahan. Malam ini kami memutuskan untuk beristirahat penuh di penginapan sebelum besok kembali ke kota. Tangkahan benar-benar sebuah surga tersembunyi di Sumatera Utara. Sebutan yang tepat Tangkahan The Hidden Paradise in North Sumatera. Informasi yang berhubungan dengan Tangkahan bisa di lihat di https://www.facebook.com/TangkahanParadise .


Jamur Hutan yang Boleh di Konsumsi





You may also like

No comments: